Tanbu Salah Satu Kabupaten yang Diapresiasi Terkait Kinerja Stunting
Foto/Istimewa
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia melalui Ditjen Bina Bangda mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) atas kinerjanya dalam pelaksanaan dan pelaporan kegiatan penurunan stunting.
Apresiasi itu diberikan pada saat workshop penguatan kelembagaan, pemantauan, benchmark dan pembelajaran antar daerah yang dilaksanakan di Bali pada 11 – 14 November 2020.
Ada sebanyak 10 kabupaten yang mendapatkan apresiasi, yaitu;
Kabupaten Tanah Bumbu,
Kabupaten Gianyar,
Kabupaten Bima,
Kabupaten Rote Ndao,
Kabupaten Flores Timur,
Kabupaten Belu,
Kabupaten Gunung Mas,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Penajam Paser Utara, dan
Kabupaten Kapuas Hulu.
Kabupaten Tanah Bumbu terpilih mewakili Provinsi Kalimantan Selatan dalam acara sharing pembelajaran dalam bentuk pameran yang bertema, "Cegah stunting itu penting."
Dirjen Bina Bangda Kemendagri, Dr Hari Nur Cahya Murni, mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan sharing pembelajaran praktek dalam upaya penanganan stunting di daerah masing-masing.
Dirjen Bina Bangda juga mengingatkan bahwa stunting merupakan program prioritas nasional sehingga peran pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan penurunan prevalensi stunting terintegrasi sangat penting.
“Terkait stunting ini, pemerintah daerah harus mendukung sepenuhnya dengan ditandai komitmen kepala daerah. Karena kunci keberhasilan di daerah adalah komitmen kepala daerah baik di tingkat provinsi dan di tingkat kabupaten/kota,” ucapnya.
Komitmen dari kepala daerah dalam membuat kebijakan khusus terkait penanganan stunting dimulai dari proses perencanaan sampai pada penganggaran baik yang bersumber dari APBD, APBD provinsi, APBN/DAK dan sumber lain.
Selain itu, peran SKPD selaku penanggung jawab 20 indikator pokok juga menjadi tolok ukur keberhasilan pelaksanaan program kegiatan penanganan stunting, sehingga jika ada indikator yang belum tercapai maka kepala daerah harus melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD.
Plt Kepala Bappeda Tanah Bumbu Alfian, mengatakan berdasarkan hasil input data 8 aksi, Kabupaten Tanah Bumbu sudah melakukan input data sampai pada aksi 6, sehingga masih ada 2 aksi (aksi 7 dan 8) yang belum diinput. "Diharapkan sampai Desember nanti semua data sudah terinput dalam sistem web monitoring aksi bangda," katanya.
Hadir mewakil Pemkab Tanbu dalam workshop penguatan kelembagaan, pemantauan, benchmark dan pembelajaran antar daerah ini, Kasubbid Perencanaan Pembangunan Manusia dan Masyarakat Bappeda Tanbu, Rahmasari, dan Fungsional Perencana Muda Bappeda, Hasanuddin.
(Ril)
0 Response to "Tanbu Salah Satu Kabupaten yang Diapresiasi Terkait Kinerja Stunting"
Posting Komentar