New Normal; Syairi: Terus Edukasi Masyarakat. Yang Terdampak Bagaimana?
Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis.
“Saya khawatir masyarakat salah paham. Jangan sampai
masyarakat memahami new normal ini bebas beraktivitas sebebasnya seolah
tidak ada Covid-19, tanpa mengindahkan protokoler kesehatan. Jadi harus terus diedukasi,” harap Syairi.
Dalam rapat koordinasi Tim Gugus Tugas Penangan Covid-19
Kotabaru yang digelar di operation room Sekretariat Daerah Kotabaru, Selasa
(2/6/2020), kemarin, Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis mengingatkan perlunya
memperjelas lagi pemahaman masyarakat terkait new normal (aktivitas
normal.red).
Terkait anggaran penangangan Covid-19, dalam rapat ini
juga disampaikannya.
“Alhamdulillah. Anggaran untuk menanganan Covid-19 yang
sudah kita sepakati kurang lebih Rp50 miliar, di belanja tak terduga, posnya
ada di gugus tugas,” beber Syairi.
Biaya operasional penanganan Covid-19 yang besar ini,
kata Syairi, tentu berdampak terhadap APBD.
“Dampaknya akan meluas. Ada beberapa anggaran pembangunan
yang dikorbankan,” ujarnya.
Syairi juga menyinggung terkait kesiapan rumah
sakit khusus penangan Covid-19 di Stagen.
“Kita berharap tidak terjadi ledakan Covid-19 di new
normal nanti. Paling tidak kita sudah siap,” kata Syairi mengingatkan.
Hal lain Syairi mengungkapkan, dengan dibukanya; pasar, siring laut, tempat ibadah,
pelabuhan, pantai, bagaimana dengan kegiatan pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya?
“Ini aspirasi masyarakat yang masuk ke DPRD.
Selain salat berjamaah, kita juga rindu mengikuti pengajian, salawatan.
Saya rasa kalau tempat ibadah dibuka, kegiatan majelis
talim juga dibuka, tentu tetap dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Berharap dengan kegiatan amaliyah ini Covid-19 cepat
berakhir,” ungkapnya.
Selanjutnya, Syairi mengemukakan soal warga yang hasil rapid
testnya positif, kemudian di-swab, dan menunggu masa
karantina 14 dan seterusnya?
“Bagi ASN mungkin tidak terlalu berdampak, tapi bagi
masyarakat kecil yang harus kerja dulu baru dapat uang bagaimana? Tentu ekonominya,
kehidupan rumah tangganya akan terganggu,” kata Syairi.
Menanggapi hal itu, Sekda Said Akhmad mengatakan, terkait
kebutuhan warga masyarakat ekonomi lemah yang terdampak, pihaknya sudah merekomendasikan
ke Dinas Sosial untuk mendapatkan bantuan barang kebutuhan pokok (Bapok).
“Kalau rapid test tidak sampai 14 hari hasilnya sudah ada
dan langsung swab,” terang Sekda.
(Rahman)
0 Response to "New Normal; Syairi: Terus Edukasi Masyarakat. Yang Terdampak Bagaimana?"
Posting Komentar