Sekda Tanbu yang jadi Irup Peringatan Hari Santri


Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif diwakili Sekretaris Daerah Yulian Herawati bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) peringatan Hari Santri di Pondok Pesantren Azzikra DDI Kersik Putih, Batulicin, Rabu (22/10/2025).

SeYusufian Putra Perdana, Santri Kelas 10 MIPA yang menjadi komandan upacara. 


Upacara dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh 34 pasukan pengibar bendera (Paskibra) santri Azzikra, yang terdiri dari siswa kelas 8 hingga kelas 11. Selanjutnya, peserta upacara mengikuti prosesi mengheningkan cipta dan pembacaan teks Pancasila yang dipimpin langsung oleh Sekda Yulian Herawati.

Pembacaan naskah Undang-Undang Dasar 1945 dilakukan oleh Muhammad Rifael Ridho, santri kelas 10 MIPA, disusul pembacaan Teks Resolusi Jihad oleh Beryl Rafa Rodilla Effendi dari kelas yang sama.

Membacakan sambutan Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, Bupati Andi Rudi Latif melalui Sekda Yulian Herawati mengatakan, Hari Santri tahun 2025 adalah hari santri yang istimewa. Karena tahun ini adalah 10 tahun peringatan Hari Santri sejak pertama kali ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 2015.

Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat. Dalam rentang waktu itu, kita menyaksikan semakin kuatnya peran pesantren dan santri dalam berbagai bidang kehidupan.

Ia juga mengatakan agar tidak boleh lupa, jauh sebelum Indonesia merdeka, pesantren telah menjadi pusat pendidikan di Nusantara, tempat para santri menimba ilmu sekaligus menempah diri dalam akhlak dan karakter. Pesantren melahirkan  generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan moral. Mulai  para tokoh besar bangsa, pejuang kemerdekaan hingga pemimpin umat. Banyak alumni pesantren yang kini menjadi tokoh nasional, pejabat publik, pengusaha, ilmuwan, hingga pemikir dunia. Bahkan, saat ini banyak santri yang sudah berkiprah di level internasional, membawa nama baik Indonesia di kancah global.

Hari Santri tahun 2025 mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.” Tema ini mencerminkan tekad dan peran santri sebagai penjaga kemerdekaan sekaligus penggerak kemajuan.

Santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman. Santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, menjadi pembawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai, adil, dan berkeadaban.

Hari Santri, sambungnya, harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. Santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital juga harus menjadi ladang dakwah baru bagi para santri.

Kepada seluruh santri di Tanah Air, Ia berpesan untuk menjadi santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya.

“Rawatlah tradisi pesantren, tetapi juga peluklah inovasi zaman. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik, ke dunia kerja, ke ranah internasional. Tunjukkan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton” ujarnya.

Ia juga menyampaikan pesan untuk tanamlah ilmu dengan sungguh-sungguh, jaga akhlak, hormati guru, kiai, dan cintai Tanah Air. Karena dari tangan para santrilah, masa depan Indonesia akan ditulis.

“Marilah kita terus berjuang bersama untuk mengawal Indonesia yang merdeka ini menuju peradaban dunia yang damai dan berkeadaban” pungkasnya. (Ril)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sekda Tanbu yang jadi Irup Peringatan Hari Santri "

Posting Komentar