Pembangunan Jalan Desa Lontar Timur Diduga Tak Sesuai RAB
Pembangunan betonisasi jalan bertulang di Desa Lontar Timur RT3 dan RT4 bersumber dari Dana Desa tahun 2016 dengan anggaran Rp.320 juta sudah mulai dikerjakan.
Sesuai dengan namanya, jelas proyek jalan desa ini bahan utamanya; semen, batu, pasir, dan besi.
Warga setempat menyebut, ketebalan jalan tampak tidak sesuai dengan ukuran yang tertera pada papan informasi 15 sentimeter. Ketika jalan itu diukur tebalnya hanya sekitar 12 sentimeter, permukaannya pun tidak rata.
"Bangunan jalan beton itu materialnya menggunakan pasir lokal dari Sepagar, batunya diambil dari laut Labatang. Tulang besinya ada yang langsung dihamparkan di atas tanah. Sepengetahuan aku tulang besi itu seharusnya dipasang di tengah-tengah agar kuat dan tahan. Waktu pengerjaan aku pernah memasang alat ukur ketebalan, tapi ada yang membuang," kata Sultan, RT3.
Demikian pula dikatakan Kandari, Ketua RT4 dan dibenarkan oleh Narsul, Ketua Pelaksana. "Pasir yang digunakan berasal dari Sepagar, batunya dari laut Labatang dicampur batu gunung. Permukaan semen pun tak rata. Ketebalannya hanya sekira 13 sentimeter," katanya.
Selain itu, Abd Rahman, anggota BPD, mengatakan proses sampai dengan pelaksanaan pembangunan jalan beton bertulang tersebut tanpa melalui forum rapat.
"BPD tidak pernah diajak rapat," ungkapnya.
Ditemui di rumahnya, Abd Arsad, Kepala Desa Lontar Timur beberapa waktu lalu mengatakan, penggunaan pasir dan batu seperti itu memang disengaja karena dalam RAB tidak ada tercantum material apa yang seharusnya digunakan.
"Aku selaku kepala desa menggunakan material lokal agar mobil-mobil kecil yang ada di Desa Lontar Timur bisa digunakan. Terkait ketebalan jalan itu aku tidak tahu lagi karena sudah kuserahkan ke Nasrul (Ketua Pelaksana)," pungkasnya.
(Ramli)
0 Response to "Pembangunan Jalan Desa Lontar Timur Diduga Tak Sesuai RAB"
Posting Komentar