Petani berembuk bahas persoalan
sentral14.com, Kotabaru -
Kepala Desa Gunung ulin memfasilitasi Kelompok Tani urun rembuk membahas persoalan yang dihadapi dan mencari solusinya. Pertemuan itu dilaksanakan di Aula Kantor Desa, Selasa (09/08).
Hadir di acara itu Ir.Hairudin, Kepala Dinas Pertanian, Letkol Inf Agus Supriyono, Dandim 1004, Dinas Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Gapoktan, dan masyarakat.
Ir.Hairuddin sangat merespon, mendukung. Pertemuan ini menurutnya bentuk merespon visi misi Bupati Kotabaru; unggul bidang argo bisnis, eko wisata menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
" Didesa yang dimajukan di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan lainnya,"sebutnya.
Dalam pertemuan itu Hairudin memaparkan persoalan umum pertanian. khusus sayur mayur terkendala pemasaran. " Kita tidak bisa memproduksi dalam jumlah banyak dan itu tidak mungkin. Ini masalah yang harus dicari SKPD terkait bagaimana jalan keluarnya agar petani mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan,"ungkapnya.
Letkol Inf Agus Supriyono mengingatkan kalau ada bantuan mesin pertanian dari Pemerintah Daerah ke kelompok tani harus jangan di monopoli satu kelompok. 'Kalau terjadi bantuan bisa di tarik dipinjamkan ke kelompok lain."
Ia juga menghimbau kepada petani kalau membuka lahan jangan dibakar yang menimbulkan permasalah lebih besar.
" Pembakaran hutan dan laham sudah dilarang pada tanggal 17 Januari kemaren. Para Dandim, Kapolres di Daerah yang berpotensi tinggi terjadi kebakaran hutan dan lahan sudah dipanggil Presiden diberikan pengarahan ' Dandim, Kapolres, Danrem, Kapolda, Pangdam, diinstruksikan jangan terjadi seperti tahun sebelumnya,"ujarnya.
Kepala Desa Gunung Ulin H.M.Rizal Fahlepi,S.Ag mengatakan, melihat skill para patani luar biasa, dengan keterampilan ini lah kita menciptakan pertanian yang profesional, berkualitas dan menjadi aset khusus Kabupaten Kotabaru. Guning Ulin merupakan penghasil sayur mayur yang besar, sangat disayangkan bila aset ini tidak dikelola dengan baik,"tungkasnya.
Perwakilan Kelompok Tani, Saipul meminta harga sayur mayur stabil agar kami bersemangat.
" Menanam sayur tapi menjual murah tidak bisa menutupi biaya operasional. Dan akhirnya kami berpindah ke usaha lainnya. Biar harga sayur mayur stabil, kami minta ke Pemerintah Daerah mencarikan jalan keluar," pungkasnya.
(Hasan)
0 Response to "Petani berembuk bahas persoalan"
Posting Komentar